Pentas Teater, Rumah Boneka

Beberapa waktu lalu saya menonton pementasan teater Rumah Boneka. Jujur, sampai saya datang ke venue saya ga tau pementasan ini tuh tentang apa dan siapa yang main. Baru pas di GKJ (Gedung Kesenian Jakarta) saya tau kalau ini adalah pementasan adaptasi novel klasik ‘a doll’s house’ dan pemeran utamanya tak lain adalah Chantal Della Concetta, reporter tv yang cantik itu.

Kesan pertama sehabis menonton teater itu adalah: dingin. Bukaaaan. Bukan pementasannya yang dingin. Tapi GKJ-nya yang dinginnya minta ampun. Itu selama pementasan 3 jam, kerjaan saya pindah-pindah posisi dan ngusap-ngusap kulit saking dinginnya. Kenyataan bahwa saya abis kehujanan sebelum sampai situ juga ga membantu. Untung saya ga mati beku 😐 (lebay)

Setelah urusan dingin itu bisa dikesampingkan, jujur saya kagum sama pementasan ini. Saya bukan ahli teater, cuma orang awam. Dan dari mata orang awam saya bisa bilang kalo pementasan ini sangat bagus. Untuk urusan setting, properti, dan tata panggung sih amat sangat jauh dengan pentas Laskar Pelangi yang sangat wah. Tapi saya suka akting-akting pemainnya dan suka alurnya yang walaupun lambat tapi klimaksnya dapet banget.

Mungkin ada beberapa dialog yang menurut saya agak aneh terjemahannya dan seharusnya bisa lebih disesuaikan dengan bahasa Indonesia, tapi itu ga terlalu mengganggu.

Terakhir, yang paling saya suka adalah akhir yang mengejutkan. Saya baru sadar dan mengerti inti dan tujuan dari cerita justru 15 menit di akhir pentas. Dan mungkin karena itu juga, pesannya -khususnya untuk saya yang sedikit feminis- kena banget.

Sayang sekali, mungkin karena hujan atau kurang publikasi, di hari terakhir pementasan -hari saya nonton- pengunjungnya tergolong sedikit. Padahal walaupun settingnya hanya satu, sederhana, dan ga heboh, ditambah pementasan 3 jam yang nyaris tanpa jeda, kalo kita bisa mengesampingkan itu semua, menurut saya pementasan ini layak banget untuk ditonton 🙂

“…saya mempunyai tugas yang tak kalah sakralnya dengan menjadi seorang ibu, tugas kepada diri sendiri!”